International – News

GINOWAN – Lebih dari 10.000 penduduk Okinawa kemarin menggelar demonstrasi menentang keberadaan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di pulau tersebut. Aksi itu memanas beberapa hari sebelum kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Jepang.

Sebagian besar rakyat Jepang menolak kehadiran pangkalan militer AS di pulau Okinawa. Pulau tersebut cukup strategi karena dekat dengan China, Taiwan, dan Korea Utara (Korut) sehingga pangkalan AS itu sangat strategis dalam pertahanan udara.

Dengan pemerintahan kiri-tengah Jepang yang mengakhiri kekuasaan konservatif, isu penutupan pangkalan AS sebagai agenda nasional. Meski demikian, pemerintah Jepang menegaskan bahwa mereka masih menjadi sekutu penting bagi AS.

“Saya menyarankan Perdana Menteri (Yukio) Hatoyama untuk mengatakan kepada Presiden Obama bahwa Okinawa tidak membutuhkan pangkalan AS lagi. Saya meminta PM Hatoyama untuk membuat putusan berani dan mengakhiri beban dan cobaan berat Okinawa,” ujar Wali Kota Ginowan Yoichi Iha dalam demonstrasi itu.

Para demonstran, mulai dari orang tua hingga anak-anak, bergabung dalam aksi di taman dekat pangkalan udara marinir AS Futenma di Kota Ginowan, Okinawa. Panitia demonstrasi mengungkapkan, sekitar 21.000 orang ikut dalam aksi tersebut.

Pangkalan militer Futenma berada di lokasi padat penduduk dan sering diprotes karena polusi udara dan suara, serta berbagai kejahatan yang dilakukan sebagian tentara AS.

Penduduk Okinawa bereaksi ketika seorang siswi diperkosa oleh tiga anggota militer AS pada 1995. Sejak saat itu, desakan penutupan pangkalan militer itu mulai meningkat, ditambah dengan adanya insiden sebuah helikopter yang jatuh di sebuah universitas Jepang pada 2004